Tepat pukul 04.00 suara bapak terdengar di telingaku. Menandakan hendak shalat subuh, “Za, bangun persiapan berangkat ke Solo nanti shalat subuh di masjid terminal aja biar enggak telat”Perintah bapak ketika membangunkanku dan persiapan berangkat ke Solo.

Namun pagi itu terasa beda seperti hari biasa rasa mager dan  mengantuk pun  menghampiriku. Akhirnya ”eeem masih ngantuk tidur dulu bentar,nggak telat kok.” Balasanku dengan nada yang masih mengantuk dan malas.

Tiba-tiba...

“Jam 04.20! astagfirullah belum apa-apa.” Kataku setelah melihat jam hp. Seketika itu juga segera bangun dan berbegas persiapan berangkat.” Namun karena iqamah shalat subuh maka kuputuskan shalat di masjid deket rumah.

35 Menit setelahnya, aku berpamitan dengan orang tuaku , dan melaju ke terimal bus dengan diantar adikk. Akhirnya bus jurusan Solo tiba setelah aku menunggu 5 menit. Tanpa pikir panjang aku langsung naik bus itu dan duduk tepat di belakang sopir (kursi penumpang paling depan).

Setelah duduk rasanya aneh ketika busnya belum berangkat juga. Aku merasa kesal pada sopir bus itu karena belum berangkat juga. “ok sabar Za tunggu aja dulu mungkin lagi nunggu penumpang” Batinku. Smartphoneku menyala pertanda ada pesan. Pesan itu dari teman yang sudah di Solo, dia bilang di grup “Bagi teman-teman yang belum datang diharapkan jam 7 sudah sampai di Solo dan berkumpul di depan Masjid NH UNS.” lalu kubalas “siap.” Aku berpikir Insya Allah enggak telat karena dulu aku berangkat dari rumah ke Solo cukup 2 jam.

Sambil menunggu berangkat, aku mencoba menenangkan dengan berbincang Ibu-Ibu disampingku

“Bu, kira-kira Sini ke Solo berapa jam ya?” tanyaku ke beliau.

“Biasanya 3 jam dek.”

Seketika itu juga aku kaget dan berpikir “ ha! 3 jam, hhhm bisa telat banget ni nantinya.” Ucapan itu membuatku semakin takut dan tidak bisa tenang.

Waktu terus berjalan dan tak terasa  10 menit melayang. Akhirnya jam 05.15 bus berangkat. 28 Menit setelahnya sampai di terminal Ngawi lama. Bus berhenti, aku pikir berhenti sebentar namun ternyata berhenti cukup lama,“aduh sopir dan kernetnya lagi makan hhhm pasti lama, bisa-bisa telat sampai Solo.”

Lalu smartphoneku menyala ada pesan “Mas, sampai mana?“ tanyanya, “Ngawi ni, kalau nanti aku jam 7 belum sampai disana, duluan aja fotonya” Jawabku sambil menebak nanti ada sesi foto. Setelah itu aku habiskan waktu di bus sembari menunggu berangkat dengan mengeluh.

Beberapa menit setelah itu Bus pun berangkat  dan tibalah di Kota Sragen. Namun rasa kesal itu muncul lagi ketika bus tidak bisa melewati jalan kota karena ada peraturan jam dan mengharuskan melawati jalan lain. Rasa mengeluh pun tak terhindarkan dan disaat itu aku teringat kata-kata buku yang pernahku baca “sudah serahkan aja semua pada Allah, percaya deh pasti akan diberikan yang terbaik buat hambanya yang bersabar.”

Pesan itu menyentuh banget dan pas dengan yang kualami saat itu. Aku terhipnotis oleh pesan  itu. Diam dan tidur kulakukan untuk menenangkan dan terhindar dari dosa.

Ketika aku terbangun, Qadarallah Allah menyindirku dengan begitu indah ternyata bus yang kupikir melewati jalan biasa, alhamdulillah kali ini melewati jalan pintas via tol Sragen Solo,  Senang dan bahagia rasanya merubah segalanya yang awalnya kesal, pasrah tetapi alhamdulillah sampai di UNS pukul 07.35  dan acaranya pun belum mulai.

-----

Setelah kejadian itu, aku menyadari satu hal begitu indah terjadi dalam hidupku. Terkadang aku tidak menyerahkan semuanya pada Allah, tidak bersabar, mengeluh dan akhirnya  hanya menghasilkan kekecewaan dan menimbulkan dosa.

Seharusnya serahkan  semua hal pada Allah karena dialah yang menentukan, dialah yang tau mana yang terbaik buat hambanya dan sebagai hamba yang baik haruslah berserah diri. Tugas kita hanya berusaha sebaik-baiknya.